Powered By Blogger

Saturday, July 30, 2011

ANTRAKNOSA ATAU PATEK PADA TANAMAN CABAI

 Sampai saat ini patek (antraknosa) masih merupakan penyakit utama tanaman cabe, bahkan menurut informasi sekarang patek juga mulai menyerang cabai rawit. Penyakit patek (antraknosa) sangat susah sekali dikendalikan jika sudah terlanjur menyerang. Kerugian yang ditimbulkan oleh penyakit patek bisa mencapai 100%.
Penyakit patek disebabkan oleh dua jenis jamur:
  1. Jamur Colletotricum capsici, serangan jamur ini pada cabe dicirikan dengan cara menginokulasi pada tengah buah cabai dan biasanya menyerang cabai yang sudah tua.
  2. Jamur Gloeosporium sp, jamur ini dicirikan dari jenis serangannya pada ujung cabai dan bisa menyerang pada cabai yang muda maupun tua.
Kedua jamur tersebut bisa menyerang sendiri-sendiri maupun bersamaan (kombinasi keduanya). Serangan jamur tersebut biasanya akan meningkat saat kelembaban tinggi disertai suhu udara yang tinggi pula.
Untuk mengendalikan penyakit patek (anraknosa) pada tanaman cabai tidak bisa dilakukan hanya saat sudah mulai terjadinya serangan, namun harus dimulai dari awal proses penanaman. Untuk lebih lengkapnya cara mengendalikan penyakit patek pada tanaman cabai bisa dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
  1. Pergunakan bibit yang sehat, jika menggunakan bibit sendiri jangan menggunakan dari bekas cabai yang terserang patek. Karena spora jamur tersebut mampu bertahan pada benih cabai.
  2. Pilih lokasi lahan yang bukan bekas tanaman cabai, terong, tomat dll (satu famili dengan cabai). Spora Gloeosporium maupu Colletotricum mampu beradaptasi hidup dalam tanah dalam waktu tahunan
  3. Tanamlah varietas cabai yang lebih tahan patek, biasanya cabai keriting lebih tahan terhadap penyakit patek
  4. Pergunakan pupuk dasar maupun kocoran yang rendah unsur Nitrogen, karena unsur N hanya akan membuat tanaman cabai menjadi rentan. Selain itu unsur N juga akan membuat tanaman menjadi rimbun yang akan meningkatkan kelembaban sekitar tanaman.
  5. Perbanyak unsur Kalium dan Calsium untuk membantu pengerasan kulit buah cabai
  6. Pergukanlah mulsa plastik untuk menghindari penyebaran spora jamur melalui percikan air hujan
  7. Pergunakanlah jarak tanam yang ideal sesuai dengan varietas yang akan kita tanam, usahakan jangan terlalu rapat karena hal ini akan sangat membahayakan keselamatan tanaman cabai
  8. Lakukan pencegahan dengan penyemprotan fungisida kontak berbahan aktif mankozeb atau tembaga hidroksida secara rutin satu minggu sekali (tetapi ini betentangan dengan konsep pengendalian hama secara terpadu)
  9. Lakukan perempelan untuk mengurangi krimbunan tanaman cabai
  10. Pergunakan peralatan yang terbebas dari penyebab penyakit patek
  11. Jika langkah-langkah diatas sudah dilakukan tetapi masih terjadi serangan penyakit patek maka segeralah buang tanaman yang sakit kalau perlu membakarnya.
  12. Segeralah melakukan tindakan penyelamatan terhadap cabai yang belum terserang secepatnya (saya katakan secepatnya karena penyakit patek bisa menyebar dalam hitungan jam). Tindakan yang perlu dilakukan adalah menyemprot dengan fungisida kontak (dithane, nordox, kocide, antracol, dakonil dll) bersamaan dengan sistemik (derosal, bion M, amistartop dll)
Sekian dulu postingan dari saya kali ini, walaupun saya menulis artikel tentang patek tetapi harapan saya semoga tanaman cabai anda tidak pernah terserang yang namanya penyakit patek. Salam sukses selalu untuk anda petani indonesia.

MENGENDALIKAN HAMA KERITING DAUN PADA TANAMAN CABE

Salam pertanian! Kali ini saya ingin sedikit membahas tentang tanaman cabe khususnya mengenai hama keriting daun pada tanaman cabe. Sebenarnya ada beberapa penyebab yang mengakibatkan daun tanaman cabe menjadi keriting. Supaya kita mengetahui cara mengendalikan hama yang menyebabkan gejala keriting daun cabe tersebut pasti harus didasari oleh pengetahuan tentang penyebab keriting daun cabe tersebut.
  1. Keriting daun cabe yang disebabkan oleh trips. Gejala keriting pada daun tanaman cabe sebagian besar disebabkan oleh hama trips. Gejala yang ditimbulkan oleh trips pada daun cabe adalah adanya daun yang keriting dengan bentuk lekukan yang menggulung ke atas. Biasanya serangan trips diikuti dengan gejala rontoknya bunga cabe. Pada permukaan daun bagian atas biasanya juga terdapat lapisan mengkilap seperti perak. Hama tanaman ini sangat mudah dilihat kasat mata pada bunga-bunga tanaman cabe dan didalam gulungan daun cabe, berbentuk kecil memanjang seperti semut hitam dengan warna ada yang hitam dan hijau. Binatang ini bisa bergerak cepat dan mudah meloncat.
  2. Keriting daun cabe yang disebabkan oleh tungau. Tungau menyerang tanaman cabe dengan memberikan gejala yang khas, yaitu daun yang terserang akan melengkung ke bawah dengan rapih. Serangan tungau biasanya terjadi pada daun yang ketiga sampai kebawah. Jika daun yang menggulung dibuka dan diperhatikan secara teliti maka permukaan daun bagian bawah akan terdapat binatang yang sangat lembut sekali (selembut tepung) yang bergerak secara perlahan-lahan. Warna tungau pada permukaan daun biasanya hijau muda.
  3. Keriting daun cabe yang disebabkan oleh virus. Virus pada tanaman cabe biasanya disebarkan oleh hama vektor myzus dan bemisia (kutu kebul). Jika virus menyerang pada tanaman cabe akan memberikan gejala yang bermacam-macam sesuai denga jenis virusnya. Salah satu gejala yang akibatkan oleh virus tanaman cabe adalah adanya daun tanaman cabe yang menggulung atau kita sebut keriting. Keriting daun yang disebabkan oleh virus dapat dibedakan dengan penyebab lain karena virus ini akan menyebabkan sebagian besar daun cabe menggulung. Hal ini berbeda dengan gejala yang diakibatkan oleh trips maupun tungau yang akan menggulung tanaman cabe hanya daun bagian ujung saja. Gejala keriting daun oleh Virus kadang-kadang juga dikuti oleh kerdilnya tanaman dan berubahnya warna daun.
Setelah kita mengetahui beberapa penyebab keriting daun cabe tentunya ada beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk mencegah dan mengendalikan hama penyebab keriting tersebut:
  1. Sanitasi lingkungan dengan membersihkan gulma dilahan maupun disekitar lahan
  2. Gunakan mulsa plastik hitam perak
  3. Jarak tanam jangan terlalu rapat
  4. Kalau memungkinkan gunakan sprinkel untuk menyiram tanaman
  5. Untuk keriting daun cabe yang disebabkan oleh virus cegah dengan mengendalikan vektornya
  6. Gunakan insektisida yang tepat sasaran. Untuk trips, myzus dan bemisia gunakan insektisida berbahan aktif abamektin, karbosulfan, fipronil, imidakloprid. Untuk tungau gunakan akarisida seperti samite, mitac dan mesurol.
  7. Ketika mengaplikasi pestisida tambahkanlah pupuk daun untuk mempercepat pemulihan tanaman.
  8. Jika merasa selalu kesulitan mengendalikan keriting daun tanaman cabe maka hindari menanam cabe pada musim kemarau.
Demikian postingan tentang mengendalikan hama penyebab keriting daun tanaman cabe semoga bermanfaat bagi anda kaum praktisi budidaya tanaman cabe, kaum penyuluh dan pencinta tanaman.